Industri musik terus berkembang selama setahun terakhir, terutama didorong oleh kemajuan teknologi yang signifikan. Namun, kecerdasan buatan (AI) akan mengubah musik lebih dari teknologi apapun sebelumnya.
Meskipun musik yang dihasilkan oleh AI telah mendapatkan perhatian besar di seluruh dunia, seperti lagu baru dari The Beatles dengan John Lennon, AI akan berdampak pada keseluruhan bisnis musik, bukan hanya sisi kreatifnya.
Sebagai contoh, AI dapat membantu bisnis musik seperti label rekaman untuk menyederhanakan sebagian besar proses mereka, menghasilkan keputusan yang lebih baik, pendapatan yang lebih besar, dan risiko yang lebih kecil. Perusahaan musik juga dapat mendorong artis mereka untuk menggunakan AI, yang mengarah pada lebih banyak produktivitas dan musik.
Dalam artikel ini, kita akan melihat cara terbesar di mana AI akan mengubah bisnis musik dan bagaimana hal itu dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.
Auto-Tagging: Revolusi Metadata Musik
Metadata adalah pilar industri musik; ini memungkinkan artis, label, dan platform streaming untuk mengategorikan dan mengatur musik secara efektif. Meskipun demikian, tagging musik dapat menjadi tugas yang menakutkan bagi bisnis musik karena sulit dan seringkali memakan waktu.
Kabar baiknya? Inilah tempat AI-powered solusi seperti Cyanite masuk. Bahkan lebih baik, teknologi Cyanite sekarang terintegrasi dalam workspace Reprtoir! Alat-alat AI-powered ini menggunakan algoritma yang disempurnakan untuk memeriksa trek audio dan secara otomatis menghasilkan metadata yang akurat dan komprehensif, termasuk genre, tempo, mood, dll.
Sebagai hasilnya, ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga menjamin konsistensi dan ketepatan dalam metadata, sehingga meningkatkan pencarian dan penemuan untuk artis dan pendengar.
Mengoptimalkan Manajemen Musik
Perusahaan musik sering mengelola perpustakaan lagu yang sangat besar, membuatnya sulit untuk melacak setiap detail. Namun, sistem yang didorong AI dapat membantu menyederhanakan manajemen musik dengan secara otomatis mengorganisir dan mengkatalog musik.
Misalnya, AI dapat mengkategorikan lagu berdasarkan artis, genre, dan tanggal rilis, membuatnya lebih nyaman bagi profesional musik untuk menemukan dan bekerja dengan musik yang mereka butuhkan.
Alat-alat AI-powered ini juga dapat memprediksi lagu mana yang kemungkinan besar akan berfungsi dengan baik di pasar tertentu, menentukan kemungkinan promosi silang, dan bahkan menunjukkan lagu mana yang harus dilisensikan untuk berbagai proyek.
Otomatisasi ini memungkinkan perusahaan musik untuk lebih efisien dalam mengelola koleksi mereka yang luas; ini juga menjamin lebih sedikit kesalahan dan lebih banyak kejelasan.
Manajemen Royalti yang Lebih Baik
Salah satu aspek paling penting dari bisnis musik adalah menjamin bahwa artis dan pemegang hak menerima bagian royalti yang adil. Proses ini secara historis rumit dan rentan kesalahan, dengan banyak artis yang dibayar kurang oleh perusahaan musik, yang mengarah pada pertempuran hukum yang panjang.
Namun, AI adalah perubahan permainan untuk manajemen royalti. Sebagai contoh, sistem manajemen royalti yang didukung AI dapat melacak penggunaan musik di berbagai platform, memperkirakan royalti dengan akurat, dan memfasilitasi pembayaran yang lebih cepat dan transparan.
Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi artis tetapi juga mengurangi beban administratif pada perusahaan musik dan margin kesalahan.
Mengkurasi Playlist dengan Presisi
Playlist adalah penggerak besar konsumsi musik di platform streaming, seperti Spotify dan Apple Music.
Kabar baiknya? Alat-alat kurasi playlist yang didorong AI menganalisis pilihan pengguna, riwayat mendengarkan, dan elemen lagu untuk membuat playlist personal untuk pendengar di seluruh dunia.
Algoritma cerdas ini dapat memilih lagu mana yang kemungkinan besar beresonansi dengan pengguna tertentu, meningkatkan pengalaman mendengarkan dan membuat mereka terlibat di platform. Bagi perusahaan musik, ini berarti retensi pengguna yang lebih baik dan lebih banyak paparan bagi artis mereka.
Perencanaan Tur yang Efisien
Tur adalah salah satu cara paling penting untuk menghasilkan uang dalam bisnis musik ataupun bisnis terkait, seperti bisnis Sewa Clip on, Sewa Sound System dll. Namun, tur tidak selalu mudah untuk diorganisasikan, menyebabkan masalah logistik dan keuangan.
Dengan berkembangnya AI, perusahaan dapat menggunakannya untuk mengevaluasi berbagai data, termasuk keterlibatan media sosial dan penjualan historis, untuk membuat keputusan tentang tur.
Misalnya, AI dapat menyarankan untuk menandatangani artis yang sedang naik daun yang musiknya sejalan dengan genre yang sedang tren atau menyarankan untuk tidak mempromosikan lagu yang tidak sesuai dengan permintaan pasar saat ini.
Pendekatan ini mengurangi risiko salah menilai potensi seorang artis, membantu perusahaan musik membuat pilihan yang lebih aman.
Bantuan dalam Pembuatan Konten
Pembuatan konten adalah proses multifaset bagi perusahaan musik, mencakup segala hal mulai dari penulisan lagu dan produksi video musik hingga kampanye pemasaran dan materi promosi. Untungnya, teknologi AI menjadi semakin berharga dalam menyederhanakan dan meningkatkan usaha kreatif ini.
Misalnya, pembuatan konten yang didukung AI tidak terbatas pada musik tetapi juga meluas ke materi pemasaran. Perusahaan musik dapat menggunakan AI untuk menganalisis data dan preferensi audiens untuk menyesuaikan konten pemasaran mereka secara efektif. Ini dapat membantu perusahaan musik membuat kampanye media sosial yang lebih baik.
Akibatnya, kampanye promosi lebih mungkin untuk melibatkan audiens target dan memberikan hasil yang lebih baik, akhirnya meningkatkan jangkauan dan pendapatan perusahaan dengan memberikan hasil yang lebih baik bagi artis.
8. Keputusan A&R yang Berbasis Data
A&R yang berbasis data dimulai dengan analisis menyeluruh tentang pasar musik. Namun, perusahaan musik sekarang dapat menggunakan algoritma AI untuk menyaring sejumlah besar data dari berbagai sumber, seperti platform streaming, media sosial, dan blog musik.
Data ini mencakup tren mendengarkan, demografi audiens, hotspots geografis, dan sentimen konsumen terhadap artis dan genre.
Hasilnya? Pandangan menyeluruh tentang lanskap musik. Perusahaan musik dapat mengidentifikasi tren yang sedang berkembang dan pasar niche yang mungkin terlewatkan menggunakan metode tradisional.
Misalnya, mereka dapat menentukan daerah di mana genre tertentu sedang mendapatkan perhatian, memungkinkan pemasaran dan promosi yang ditargetkan. Hal ini sangat penting ketika sebuah perusahaan musik berusaha untuk menargetkan pasar internasional.
Penutup
Kecerdasan buatan akan mengubah setiap industri di dunia (tidak hanya industri musik). Namun, karena sifat kreatif bisnis musik, AI kemungkinan besar akan memiliki dampak besar dalam dekade mendatang. Kita sudah melihat dampak yang ChatGPT berikan pada industri kreatif.
Oleh karena itu, bisnis musik Anda harus beradaptasi dengan AI. Jika bisnis musik Anda menggunakan perangkat lunak AI sekarang untuk menyederhanakan proses, Anda dapat unggul dari pesaing Anda, meningkatkan keuntungan, dan mengurangi kemungkinan kesalahan, yang menghasilkan bisnis yang lebih sehat dalam jangka panjang.
Dalam pandangan Candra Haksono, Penggiat AI dan Digital Merketing , Beliau mengatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki peran yang signifikan dalam industri musik. AI telah membawa perubahan besar, tidak hanya dalam penciptaan musik tetapi juga dalam operasional bisnis musik secara keseluruhan. Dalam bisnis musik, AI dapat membantu dalam tagging otomatis untuk metadata, mengelola perpustakaan musik yang besar, manajemen royalti yang lebih baik, kurasi playlist yang lebih efisien, perencanaan tur yang lebih baik, dan pembuatan konten yang lebih relevan. Adaptasi AI dalam bisnis musik penting untuk meningkatkan efisiensi, pendapatan, dan mengurangi risiko kesalahan, menciptakan bisnis musik yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga : Tempat Sewa Sound System Terbaik di Jakarta